Menjadi Fresh Graduate Di Masa Pandemi

Kembalikeakar.com – Sebagai mahasiswa lulusan dari daerah Yogyakarta, bagi Saya rasa optimis, penuh gairah, semangat bersandingan dengan rasa cemas, ragu, pesimis, dan kurang percaya diri menghinggapi saat mulai menapaki diri sebagai fresh graduate. Kalau bagi lulusan daerah seperti Saya banyak sekali mindernya, apalagi bila berhadapan dengan mahasiswa-mahasiswa Ibu kota.
Statement yang biasa wara wiri paska menjalani momen mulia kelulusan ialah, ‘Welcome to the real world, bro’, ‘Inilah dunia sesungguhnya’. Betul sekali ini adalah tahap hidup di mana pikiran kita sudah ingin untuk mulai hidup mandiri dan ingin mulai terlepas dari support materi orang tua dengan bekerja dan gaji kita sendiri.
Berbekal portfolio selama kuliah, pengalaman magang tiga bulan, pengalaman kerja kurang lebih satu tahun, jejaring pertemanan, dan wawasan-wawasan yang dimiliki, Saya mulai mencari-cari lowongan pekerjaan lalu melempar beberapa lamaran kerja. Mulai dari posisi yang sesuai jurusan kuliah sampai yang keluar jalur sekalipun. Pikir saya yang penting ialah mendapat pekerjaan.
Saat ini saya memilih dunia percetakan sebagai bidang pekerjaan saya. Tapi momen-momen itu menyadari bahwa kehidupan ternyata tidak selalu berjalan lurus sesuai apa yang kita suka, inginkan, dan citakan. Misalnya saja, ada yang memilih jalur pekerjaan yang berbeda dari jurusan kuliah yang dipilihnya. Dan di tempat lain, teman kuliah bisa mendapatkan pekerjaan impiannya. Ada yang begitu lulus langsung bekerja. Ada juga yang harus menunggu enam bulan sampai satu tahun lamanya baru mendapat pekerjaan. Namun, Saya rasa cepat atau lambat semua akan mendapat pekerjaan dan bagaimana kita mensyukurinya.
Bila dianalogikan seperti siklus hidup pengomposan “It’s gonna happen fast, it’s gonna happen slower, it’s gonna happen.”
Sama halnya seperti kondisi saat ini. Ketika pandemi berlarut-larut dan perusahaan juga jarang yang membuka lowongan pekerjaan bagi lulusan baru. Sebatas lowongan magang bagi mahasiswa tingkat akhir saja. Bahkan malah banyak perusahaan yang mengurangi dan merumahkan karyawan-karyawannya. Ada yang digantung dan dibatalkan pada proses tahap interview kerja. Saya selalu ingat bahwa kesulitan menjadi fresh graduate itu tetap ada dan pasti kita alami. Namun bagaimana kita bisa terus berjuang dan survive dari keadaan sulit ini dan membuat semuanya terus berjalan.
Selalu Bergerak dan Berusaha
Mengikuti siklus alam yang terus bergerak; dari biji-bijian mati yang kita taruh di tanah, bertunas, tumbuh lagi, hidup lagi berbentuk buah. Manusia harus seperti itu, yakni terus bergerak dan berusaha agar tidak tertinggal.
Sembari menunggu kabar, saat menjadi lulusan yang sangat fresh, Saya berpikir harus mampu dan berani mengeluarkan gagasan, opini, dan pemikiran yang setidaknya jarang diutarakan oleh orang lain atau pun di media. Oleh karena itu, Saya memulainya dengan membangun podcast bernama @slamindonesia bersama kawan.
Dari sini Saya ‘terpaksa’ harus melahap artikel dan buku sebelum menuangkan opini dan ketika berhadapan dengan narasumber. Saya cukup merasa percaya diri memiliki insight menumpuk dan ide-ide segar yang sayang sekali bila menguap begitu saja. Rasanya perlu saya tuangkan ke satu medium lisan dan tulisan untuk dibagi kepada orang lain atau pun masyarakat.
Obrolan-obrolan yang saya dapatkan dan opini yang saya tuangkan melalui podcast ini dilalah membawa saya ke jejaring pertemanan baru, wawasan-wawasan baru, skill baru, dan luar biasanya membawa saya kepada tawaran-tawaran pekerjaan. Saya sempat mendapat tawaran interview dan posisi pekerjaan yang ditawarkan perusahaan media besar nasional, juga tawaran interview dan posisi pekerjaan agensi periklanan dari rekomendasi mantan kakak kelas dan juga tawaran project kecil-kecilan dari kawan-kawan semasa kuliah di Jogja.
Tak hanya saya, saat ini kawan-kawan saya semasa kuliah yang kini menjadi fresh graduate pun banyak yang memegang, menjalankan, menjadi tim desain beberapa media sosial coffee shop dan café di Jogja.
Saya jadi berpikir ternyata penting sekali ternyata untuk tetap proaktif, produktif, dan mulai menjalankan project kecil-kecilan namun digarap dengan serius dan kreatif disela-sela menunggu kabar lowongan pekerjaan. Tentu podcast yang saya garap itu bisa menunjukkan attitude, etos kerja, komitmen. Kenapa? Karena Saya mengerjakan dengan rutin dan serius meskipun tidak ada nilai bayarannya sekalipun. Setiap berkesempatan interview kerja, saya tentu bangga dan selalu menunjukkan project media kecil yang saya garap, karena produk itu ialah hasil buah pikir yang Saya kerjakan bersama-sama kawan.
Syukuri Apapun yang Ada
Sebagai fresh graduate tentu memiliki impian pekerjaan. Pekerjaan ini keren, pekerjaan ini kurang keren. Namun ternyata yang terpenting ialah menerima pekerjaan apapun dan menjalaninya dengan gigih. Di situasi sulit seperti ini, Saya melihat kegigihan kawan-kawan, yang juga fresh graduate, yang rela menurunkan gengsinya dan menolak rebahan dengan cara berjualan usaha masker kain saat masa awal-awal PSBB di Jakarta. Ada juga yang mencari pemasukan tambahan dengan berjualan makanan-makanan, sambal khas daerahnya, cemilan, minuman-minuman manis, pakaian dengan target marketnya anak muda, sembari menunggu kabar dibukanya kembali lowongan pekerjaan.
Support dari Keluarga dan Teman Sangatlah Berarti
Di momen-momen sulit menyandang status fresh graduate, dukungan dari lingkungan dekat sangatlah berarti dikala tak kunjung mendapatkan pekerjaan. Bertukar kabar, menanyakan keadaan dengan kawan-kawan dekat, berbagi ide dan pengalaman adalah hal yang rutin Saya lakukan saat menjadi fresh graduate. Tak lupa juga untuk saling mendoakan dan mendukung satu sama lain agar rasa cemas dan keraguan dalam diri bisa lekas hilang.
Saya berpikir tiga hal ini; selalu bergerak dan berusaha, mensyukuri apa yang kita miliki saat ini, dan berartinya support dari keluarga juga teman adalah hal-hal yang membuat Saya bisa survive dikala menjadi fresh graduate. Di tengah pandemi yang melanda setiap lini kehidupan, rasanya kecemasan menjadi berlipat ganda bagi kita semua termasuk para fresh graduate. Bila ditilik dari istilahnya saja ‘fresh graduate’ yang berarti baru lulus. Semoga kita semua tetap menjadi lulusan yang diharapkan membawa ide-ide baru, ide-ide yang segar, ide-ide yang lebih muda dan tenaga yang baru bagi perusahaan dan tempat yang kita lamar dengan selalu bergerak dan berusaha meski disituasi sulit.