UMKM di Tengah Pandemi
UMKM merupakan salah satu tonggak utama ekonomi nasional karena penyerapan tenaga kerjanya sangat tinggi
Kembalikeakar.com – Pandemi Covid-19 berakibat pada melemahnya sektor ekonomi karena penurunan daya beli masyarakat. Pelaku usaha yang paling merasakan hal ini ialah pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah atau yang biasa disebut UMKM.
UMKM merupakan salah satu tonggak utama ekonomi nasional karena penyerapan tenaga kerjanya sangat tinggi. Sayangnya di masa pandemi ini UMKM lebih rentan ketahanan dan fleksibilitasnya dikarenakan tingkat digitalisasi yang masih rendah, kesulitan mengakses teknologi, dan kurangnya pemahaman mengenai strategi bertahan dalam bisnis (OECD, 2020). Meskipun begitu, masih ada beberapa jenis UMKM yang bertahan dalam pandemi, yaitu:
- UMKM Kuliner
UMKM kuliner ialah UMKM yang bergerak dalam bidang produksi dan atau distribusi makanan dan minuman. Usaha kuliner dapat bertahan karena makanan dan minuman merupakan kebutuhan pokok, sehingga masih tetap dibutuhkan oleh masyarakat. Sehingga, hanya dibutuhkan penyesuaian dalam bagaimana delivery product-nya kepada konsumen.
- UMKM Digital
UMKM digital bergerak pada ranah internet. Contoh UMKM jenis ini antara lain jual beli followers, jual beli pulsa/kuota internet, design website, jual beli akun platform tontonan. UMKM jenis ini masih bertahan ketika pandemi karena aktivitas pendidikan atau pekerjaan yang tetap berjalan dilakukan melalui digital. Terlebih dalam jenis jual beli akun tontonan seperti Netflix, Viu, dan lainnya mengalami peningkatan. Penyebabnya ialah selama pandemi masyarakat memiliki banyak waktu luang, namun aktivitas yang dapat dilakukan terbatas. Sehingga, lebih banyak yang memutuskan untuk menonton.
- UMKM Agrobisnis
UMKM agrobisnis bergerak dalam ranah sektor pertanian atau peternakan. Dalam pandemi ini, salah satu aktivitas yang banyak dilakukan ialah berkebun. Sehingga, dapat dimanfaatkan UMKM agrobisnis khususnya pertanian untuk menjual produk yang berkaitan dengan berkebun seperti bibit tanaman, tanah, pot, dan lain sebagainya.
- UMKM retail
UMKM jenis ini bergerak dalam bidang menjual kembali barang hasil produksi suatu perusahaan, baik berupa pakaian, perabotan rumah tangga, dan sebagainya. Meskipun mengalami penurunan, namun UMKM jenis ini masih bertahan karena biasanya produk yang mereka jual ialah produk tahan lama.
Solusi yang dapat dilakukan UMKM di masa pandemi:
Menurut Hardilawati (2020), ada beberapa cara yang dapat dilakukan UMKM di masa pandemi untuk tetap beroperasi dan memperoleh keuntungan, yaitu:
- E-commerce
E-commerce membuat pengusaha UMKM dapat menjangkau pasar yang lebih luas dan tetap beroperasi di tengah pandemi. Pelaku UMKM dapat mendaftar menjadi seller di e-commerce, dan kemudian menjual produknya melalui e-commerce tersebut.
- Digital marketing
Digital marketing dapat dilakukan dengan promosi melalui media sosial seperti Facebook, Instagram, Whatsaap, dan lain sebagainya. Melalui digital marketing, konsumen dapat lebih mengenali produk serta tertarik membeli.
- Perbaikan kualitas produk dan pelayanan
Perbaikan kualitas produk dapat dilakukan dengan pengontrolan produk, menjamin kebersihan dan keamanan produk, seperti menambahkan bubble wrap ketika mengemas produk. Untuk perbaikan layanan, UMKM dapat menyediakan layanan delivery produk, penyediaan hotline layanan, dan sebagainya.
- Customer relationship marketing (CRM)
CRM ditujukan untuk mempertahankan konsumen yang telah ada dengan pemberian pelayanan yang memuaskan. Salah satu cara yang dapat dilakukan mengenai hal ini ialah menunjukkan empati terhadap wabah Covid-19, seperti menyediakan free product untuk kurir yang mengantar pesanan, donasi sebagian keuntungan untuk tenaga kesehatan, dan sebagainya.