Mempertahankan Semangat Belajar Selama Masa Home Isolation (Covid-19)

Kembalikeakar.com – Kehidupan sehari-hari sejatinya adalah pendidikan yang sesungguhnya. Oleh sebab itu, sepatutnya prioritas utama pendidikan adalah berupaya untuk mengantarkan siswa-siswinya menjadi pribadi yang lebih dewasa.
Semenjak masa Covid-19, Pemerintah telah mengeluarkan peraturan pembelajaran jarak jauh. Dengan kata lain, siswa dan siswi melakukan pembelajaran dari rumah masing-masing.
Terfasilitasi oleh perkembangan teknologi informasi yang sudah berkembang cukup baik, transisi menuju pembelajaran jarak jauh dapat berlangsung dengan mulus.
Beragam fasilitas telah tersedia, mulai dari website tatap wajah, applikasi yang bisa diunduh, hingga sekedar chat via Whatsapp.
Namun sayangnya tidak semua murid dan orangtua siap mengikuti dan melakukan pembelajaran jarak jauh tersebut.
Beberapa murid mengalami kesulitan. Bahkan kesulitan tersebut bukan hanya berasal dari pemahaman materi atau konten yang diberikan, tetapi mengatur waktu untuk mengerjakan tugas hingga mempertahankan semangat belajar setiap harinya.
Di samping pola tidur, pola mandi, dan pola makan yang hilang, ternyata pola belajar pun juga ikut terganggu. Weda salah satu siswa SMA di jakarta menceritakan bagaimana perasaaannya selama menjalani program pembelajaran jarak jauh.
“Kalo masuk sekolah bangun tidurnya setengah 6 kalo sekarang jadi jam 9 siang atau lebih. Terus kalo paginya disuruh ngerjain soal dari sekolah, kitanya juga jadi males. Akhirnya saya ngasal ajalah yang penting bisa tidur lagi.”
Kami telah mewawancari Fina seorang guru BK (Bimbingan Konseling) untuk menanyakan resep bagaimana cara mempertahankan semangat belajar selama masa home Isolation.
“Pertama jaga mindsetnya. Jadi yang harus ada di dalam otak siswa itu sebaiknya tetap menganggap hari weekdays itu tetap sekolah hanya saja berbeda tempat, yakni di rumah. Sehingga mereka diharapkan bisa tetap bangun pagi dan semangat untuk belajar pada hari tersebut. Lalu bisa ngobrol dan diskusi virtual bersama teman dekat, misalkan lewat Zoom yang membahas tentang materi pelajaran. Diskusi ini bukan hanya membantu diri sendiri memahami materi tetapi juga bisa saling menyemangati satu sama lainnya.”
Bila kita melihat sejarah, terdapat juga tokoh-tokoh pendiri bangsa yang mampu menjaga semangat belajar meski terisolasi, seperti berada di balik jeruri penjara. Soekarno presiden pertama Republik Indonesia pernah ditahan di penjara Banceuy selama 8 bulan.
Justru dari balik penjara Soekarno menulis naskah pleidoi bertajuk Indonesia Klaagt Aan atau
Indonesia Menggugat.
Selanjutnya ada Pramoedya Ananta Toer, yang walaupun diasingkan ia tetap bisa menulis, bahkan tulisannya menjadi buku yang sangat fenomenal, yakni tetralogi Pulau Buru. Dengan judul: Bumi Manusia, Anak Semua Bangsa, Jejak langkah dan Rumah Kaca.
Jadi pesan untuk semua murid yang sedang belajar di sekolah, tetap terus semangat karena belajar tidak mengenal tempat. Dimana pun dan kapan pun seseorang yang merdeka akan selalu bisa belajar dari kehidupan.
Ada ucapan dari Bung Hatta yang patut kita ingat, yakni “Aku rela dipenjara asalkan bersama buku. Karena dengan buku aku bebas!”
Kontributor: Irfandi (Instagram @irfandia)
Editor: Muhammad Faisal