Makin Digowes. Makin Corona Beres.

Kembalikeakar.com – First in history we can save the world by #dirumahaja. Selain membantu tenaga medis dengan menjadi sehat, alam juga terbantu karena kualitas udara meningkat. Namun kondisi #dirumahaja ini perlu dilakukan dengan bijak. Kita setuju bahwa selama situasi corona saat ini imun tubuh sangatlah penting.
Namun, pada bersamaan saat ini sangat rawan juga bagi imun tubuh untuk mengalami penurunan. Ya, contohnya ketika kita #dirumahaja berolahragapun seakan malas sekali, menonton film favorit netflix atau drakor sambil mengemil makanan berlebih menjadi pilihan aktivitas melepas stres.
Alih-alih melepas stres, berat badan malah berlebih dan sebagai hasilnya kita makin bertambah stres. Fisik kurang sehat, mental kurang sehat, imunitas jadi sekarat, peluang tertular corona pun jadi meningkat. Jadi harus gimana?
Bersepeda. Ya, bersepeda bahkan sudah menjadi solusi yang terbukti ampuh dalam menghadapi situasi krisis Flu Spanyol pada tahun 1918.
Sebuah Iklan pada saat Flu Spanyol 1918
Sepertinya bersepeda masih menjadi solusi yang relevan serta ampuh pada saat ini. Masyarakat di berbagai dunia saja mulai kembali gencar bersepeda. Di kota besar New York, Philadelphia, Berlin, London, Mexico City, Bogota, dan sebagainya, jumlah pengendara sepeda telah melonjak pesat sehingga pejabat kota merespons dengan menutup beberapa jalan mobil dan menjadikannya hanya dapat diakses oleh pejalan kaki dan sepeda.
Disituasi corona ini memang bersepeda menjadi pilihan tepat berkendara secara efisien, tak berpolusi, tidak berisik, aman, dapat terpapar sinar matahari yang merupakan desinfektan alami, bisa untuk berkeliling melalui jalan-jalan yang diblokir/tak rata/sempit/rusak, bisa sekalian olahraga. Bersepeda tidak membutuhkan bensin sehingga hemat, dan dapat menghindari angkutan umum sehingga physical distancing tetap terjaga. Para ahli juga mengatakan bahwa bersepeda dapat meningkatkan imun serta menyehatkan tubuh serta mental kita.
Nah tentunya, disituasi seperti ini bersepeda pun perlu mengikuti anjuran khusus dari WHO, contohnya seperti: Jangan bersepeda/berjalan kaki bila sedang sakit, tetap melakukan physical distancing utamanya ketika sedang berhenti, menggunakan pengaman sepeda seperti helm, menggunakan hand sanitizer bila bersepeda bergantian, dan jangan menekan tombol lampu merah dengan telapak tangan.
Di Indonesia sendiri juga mulai gencar gerakan bersepeda untuk melawan corona. Baik dari kalangan pemerintah seperti gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, hingga masyarakat seperti komunitas sepeda Anak Brompton Seputaran Kramat Jati, Komunitas Sepeda Lipat, Senayan Cyclist, Gowes Seli Priok (Gosip), Brompton of Alam Sutera dan Eat, Bike, dan Fold Bromptvarious. Menariknya gerakan bersepeda ini sudah ada sejak para leluhur founding fathers kita loh, Sang proklamator dalam buku ‘Bung Karno Penjambung Lidah Rakjat Indonesia’ juga gemar bersepeda. Pramoedya Ananta Toer dalam ‘Anak Semua Bangsa’ bahkan mendeskripsikan ketakjuban warga pribumi Indonesia akan sepeda yang kala itu disebut ‘kereta angin’.
Jadi.. mulai sekarang bisa dicoba lah ya kita bersepeda, makin di gowes, makin Corona beres.