counter free hit invisible
Imajinasi Peradaban Masa Depan

Fenomena Konser Virtual migrasi industri hiburan merespon dampak pandemi global

Fenomena konser virtual ini sebetulnya bisa menjadi test case experience baru bagi teknologi online dan industri hiburan di masa depan

Keterbatasan ekspresi akibat pandemi Covid-19 menjadi tantangan sekaligus kendala bagi pelaku seni pertunjukan, khususnya para pelaku bisnis di dunia hiburan seperti event organizer, rumah produksi hingga para musisi.

Belum adanya kepastian yang konkret tentang tindak lanjut dari lajunya “bencana nasional” ini, mendorong pelaku industri hiburan untuk melakukan inovasi sebagai respon atas ketidakpastian tersebut.

Menarik pula untuk disimak bahwa pembatalan event hiburan karena force majeure Covid sudah terjadi di berbagai Negara. Seperti yang dilansir dari situs bisnis.com (2020), band pop tanah air,

Dewa 19 dengan terpaksa memutuskan untuk menunda bahkan membatalkan rangkaian tour mereka di beberapa kota demi alasan keselamatan para penggemarnya termasuk keamanan para personilnya.

Kekhawatiran banyak pihak khususnya pelaku industri hiburan terhadap pandemi ini sebetulnya sangat bergantung pada perkembangan kondisi global. Bagaimanapun, penyelenggaraan suatu acara yang melibatkan banyak orang, dapat menyebabkan resiko yang besar bagi penularan Covid-19.

Alhasil, peraturan dan kebijakan pemerintah daerah seperti Pembatasan sosial berskala besar (PSBB) diterapkan. Akhir-akhir ini, PSBB adalah salah satu metode penanganan yang dinilai tepat untuk mengatasi kejadian pandemi ini.

Terlepas pertanyaan banyak pihak tentang aksi nyata serta penerapannya atas kebijakan tersebut, pembatasan inipun sejatinya sangat mempengaruhi para pelaku seni.

Namun kembali, keterbatasan penyelenggaraan event bagi pelaku seni dan pelaku industri secara garis besar tidak membatasi mereka untuk terus berkreasi dan berinovasi.

Lagi-lagi, kemudahan teknologi informasi saat ini memberikan peran yang sangat signifikan. Konser online adalah salah satu fenomena yang sangat menarik untuk dikaji.

Platform broadcasting online seperti Twitch.tv, Live Streaming Youtube hingga domain social media seperti Instagram live adalah sarana alternatif bagi para pelaku seni untuk terus memproduksi konten.

Musisi international seperti Chris Martin dari band asal inggris Coldplay menggunakan platform-platform tersebut untuk tetap berkreasi melalui konser virtual yang ia senggelarakan secara online dan gratis.

Masyarakat tetap bisa mendapatkan akses hiburan walaupun harus terjebak di dalam rumah. Fenomena konser virtual ini sebetulnya bisa menjadi test case experience baru bagi teknologi online dan industri hiburan di masa depan.

Mengutip pernyataan Professor Gena Greher dari University of Massachussets Lowell’s music department dalam wawancaranya di cnbc.com (2020), pelaku seni sebetulnya bisa memanfaatkan kejadian pandemi ini untuk menjangkau audiens yang lebih luas dengan melakukan pertunjukan online, ia menekankan bahwa hal ini sangat penting untuk dipertimbangkan bagi para seniman.

Migrasi dari konser konvensional menuju konser virtual adalah fenomena yang sangat menarik di era pandemi ini. ‘konser musik #DiRumahAja’ yang diselenggarakan oleh Narasi TV misalnya, adalah salah satu respon positif dari para pelaku industri hiburan ditengah-tengah pandemi.

Karena, konser virtual tersebut memberikan pengalaman baru bagi masyarakat di rumah. Selain memberikan suguhan hiburan, konser tersebut juga memberikan kesempatan bagi penontonnya untuk turut serta menggalang dana yang ditujukan untuk para tim medis di Indonesia yang sedang berjuang menangani pandemi ini.

Sebetulnya, beberapa channel di Youtube seperti Sounds from the corner misalnya, sudah memberikan experience yang serupa melalui feeds mereka yang mendokumentasikan konser live band-band Indonesia, seperti konser band SORE tahun 2013 di Rolling Stones café yang didokumentasikan sangat rapih.

Kita yang sedang menonton video dokumentasi itu tetap merasakan atmosfer dari pertunjukkan tersebut, walaupun konsernya sudah lama diselenggarakan dan kita saksikan melalui layar computer. Namun bayangkan, jika pengalaman konser tersebut bukan hanya sekedar dokumentasi lagi melainkan, real-time dan virtual. Pasti! Pengalamannya akan lebih menarik.

Teruntuk para teman-teman pelaku seni, event organizer, dan pelaku bisnis di dunia entertainment, konser virtual dapat menjadi opsi alternative yang sangat kreatif untuk menanggapi keterbatasan sarana berekspresi karena pandemi ini. Seperti yang pernah saya tulis di kembalikeakar.com Membuat Playlist Musik Di-Era Pandemi Corona, Sebuah Potensi Kreativitas Alternatif.

Selain jangkauan internet yang tidak ada batasnya, bagi para pelaku seni yang baru terjun ke industri hiburan dapat memanfaatkan situasi ini sebagai peluang baru untuk tetap eksis dan berkreasi. Tidak perlu repot-repot menyiapkan venue, sound system, perizinan dan lain sebagainya, ternyata dari dalam rumah saja teman-teman bisa membuat event kalian sendiri secara online.

Berikut beberapa dokumentasi konser virtual yang bisa menginspirasi teman-teman semua.

Editor:
Muhammad Faisal

References

Related Articles

One Comment

  1. Informasi yang sangat bermanfaat dan menarik terkait konser virtual. Berbagai jenis teknologi dimanfaatkan. AR VR adalah teknologi berbasis Augmented Reality dan Virtual Reality yang dapat diimplementasikan di berbagai bidang atau industri.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button