Gotong Royong dan Kebahagiaan Abadi Di Masa Pandemik
Ketika kita memberi kepada orang lain, pusat kesenangan di otak kita menyala
Kembalikeakar.com – Masa pandemik tiba, sebagian ada yang tetap berfoya-foya ada pula yang membantu sesama. Lantas, mana yang lebih bahagia ?
Mungkin mayoritas dari kita akan mengatakan lebih bahagia jika menghabiskan uang untuk diri sendiri. Namun menariknya ketika dijalankan sebagai eksperimen, orang yang menghabiskan uang untuk membantu orang lain jauh lebih bahagia dibandingkan dengan orang yang menghabiskan uang untuk diri sendiri.
Penelitian dalam konteks yang serupa dilakukan oleh Elizabeth Dunn dari British Columbia. Melalui studinya ia menemukan bahwa semakin banyak orang memberi maka semakin tinggi well-being mereka.
Hal ini menjadi semakin menarik karena human science membuktikan bahwa bila kita bersukarela membantu, tidak hanya kita yang merasa puas tetapi orang disekitar kita ikut merasa puas, padahal mereka tidak melakukan apa-apa.
Manusia tampaknya sudah diwariskan secara genetik rasa untuk mendapatkan kebahagiaan dari menolong sesama. Bahkan eksperimen neurologi MRI (Magnetic Resonance Imaging) menunjukkan bahwa ketika kita memberi kepada orang lain, pusat kesenangan di otak kita menyala.
Studi tentang pelepasan oksitosin – perasaan – hormon ‘nafsu dan kepercayaan’ menunjukkan bahwa cahaya hangat pelepasan hormon ini dipicu secara khusus ketika orang lain mengakui atau membalas tindakan kebaikan kita. Sehingga, secara alami otak sosial kita mendorong kita untuk membalas kebaikan. Balas-membalas kebaikan inilah yang menciptakan siklus kebahagiaan sehingga terciptalah kebahagiaan abadi.
Kawan, tak heran tiap agama selalu mengajarkan untuk saling tolong-menolong. Ternyata Tuhan yang maha baik ingin umatnya berbahagia secara abadi.
Bila merujuk ke nenek moyang DNA kita pun, sejatinya kita memiliki sifat gotong-royong atau tolong-menolong, dengan kata lain secara DNA pula kita diciptakan untuk berbahagia abadi.
Mengutip pernyataan Sukarno “Gotong royong adalah pembantingan tulang bersama, pemerasan keringat bersama, perjuangan bantu-membantu bersama. Amal semua untuk kepentingan semua, keringat semua untuk kebahagiaan semua”. Indonesia Bisa/Iso !
Editor:
Muhammad Faisal
Referensi:
- Elizabeth W. Dunn, Lara B. Aknin, Michael I. Norton (2008) Spending Money on Others Promotes Happiness. Science, Science Volume 319: 1687‐8.
- John Helliwell. Etc. See also Halpern (2010) The Hidden Wealth of Nations.
One Comment