Pentingnya Self-Talk
Terdapat sebuah studi yang mengungkapkan bahwa dalam sehari rata-rata manusia berbicara hingga 16.000 kata
Kembalikeakar.com – Sebagai makhluk sosial tentunya tiap manusia butuh berbicara. Agar segala unek-unek kita tersalurkan dengan lega. Kita membutuhkan orang lain untuk berpendapat, bersenda gurau, atau sekedar mengungkapkan keluh kesah sehari-hari. Bisa kamu bayangkan bila dalam sehari saja kita tidak berbicara pada orang lain, unek-unek kita menumpuk tak tersalurkan, pasti akan terasa aneh bukan?
Terdapat sebuah studi yang mengungkapkan bahwa dalam sehari rata-rata manusia berbicara hingga 16.000 kata. Hal ini tentunya kian memvalidasi bahwa berbicara merupakan kebutuhan kita. Hingga ribuan kata diucapkan tiap harinya. Namun bagi sebagian orang berbicara pada orang lain tak semudah membalikkan telapak tangan. Mungkin ada yang tidak percaya diri atau ada yang merasa lingkungannya tidak mendukung dirinya. Bagi kamu yang merasa demikian, self-talk dapat menjadi solusi yang pas.
Apa sih self-talk itu? Sederhananya gini, pernah ga sih kamu berada di situasi sulit, terus biasanya ada respon otomatis di pikiran yang muncul dalam bentuk kalimat yang biasanya kamu pakai untuk “berdialog” dengan diri sendiri. Nah itulah self-talk. Oh iya berdialog dengan diri sendiri bukan berarti gila loh ya, malahan self-talk sejatinya dapat membantu diri sendiri menjadi lebih sadar dalam berpikir, merasa dan bertindak.
Ketika kamu berdialog dengan diri sendiri lalu muncul dialog pikiran pesimis seperti “Aku ga bisa kayaknya ya? Bener sih susah banget soalnya” berarti itu disebut negative self-talk. Sedangkan bila muncul dialog pikiran optimis seperti “Aku bisa kan ya? Mudah kok ini asal berusaha yang terbaik saja” berarti itu disebut positive self-talk.
Tentunya alangkah lebih baik bila kamu menggunakan positive self-talk ya, karena banyak banget loh manfaatnya. Dalam studi Journal of Personality and Social Psychology, setidaknya ada lima manfaat positive self talk, yaitu: Membantu berdamai dengan situasi yang tidak bisa dikontrol, membantu mengurangi stress, dapat meningkatkan performa diri, menjadikan pribadi beraura positif, dan membantu dirimelakukan self-reflection.
Cara melakukan positive self-talk cukup mudah dan ga lama kok. Kamu bisa mencobanya sekarang juga.
Pertama, ambil posisi duduk dengan tubuh serileks mungkin. Pundak bisa dilemaskan dengan cara diputar ke arah depan atau belakang, lemaskan punggung, dan posisi kaki jangan bersilang.
Kedua, atur napas. Tarik napas dalam-dalam sekitar 5 hitungan, tahan 5 hitungan, lalu hembuskan 5 hitungan. Lakukan berulang sekitar 5 putaran.
Ketiga, pejamkan mata.
Keempat, ketika tubuh sudah rileks, ucapkan kalimat-kalimat positif sebagai lawan dari pikiran negatif yang muncul. Contoh, jika kamu berpikir “Ujian ini sulit, sepertinya aku akan gagal”, maka ucapkan kalimat-kalimat positif seperti “Aku bisa menghadapi ujian ini, aku sudah berusaha semaksimal mungkin”.
Kelima, ucapkan kalimat-kalimat positif berulang kali. Prinsipnya, semakin diulang akan semakin melekat dalam pikiran.
Tips bonusnya nih. Self-talk dapat menjadi negative bila kamu terus berkutat pada masa lalu yang tidak sesuai ekspektasi mu atau bila kamu terus merenungkan masa depan yang penuh dengan ketidakpastian. Riset menunjukkan bila self-talk kamu fokus pada momen saat ini.
Self-talk mu akan jauh lebih efektif untuk membantu meraih keinginan mu. Dengan demikian, kombinasi mindfulness (hidup dengan penuh kesadaraan saat ini) dan positive self-talk dapat menjadi akselelator tercapainya kesuksesan mu.
Oh iya kembali ke akar nih teman-teman, mengutip pesan Raden Adjeng Kartini “Banyak hal yang bisa menjatuhkanmu. Tapi satu-satunya hal yang benar-benar dapat menjatuhkanmu adalah sikapmu sendiri”. Bila diresapi, mungkin pesan ini tidak hanya menganjurkan kita untuk bersikap baik pada orang lain, akan tetapi bersikap baik juga pada diri sendiri.
Tidak bersikap meremehkan diri sendiri, mengafirmasi pikiran positif diri, mensugesti untuk meraih prestasi, melakukan semuanya dengan positive self-talk berulang kali. Kembali ke akar, kembali ke pesan Raden Adjeng Kartini, kembali melakukan positive self-talk lagi.