counter free hit invisible
Masyarakat dan Sejarah

Ketika konser harus di rumah

Kembalikeakar.com – Kita saat ini memasuki di bulan keempat di tahun 2020. Pastinya akan banyak sekali suguhan gelaran-gelaran musik tahunan. Namun karena keadaan yang belum pasti karena pandemi Covid-19, kita tampaknya harus mengurungkan niat untuk saat ini.

Agenda-agenda musik tahunan itu terpaksa banyak ditunda. Di Jakarta saja, beberapa gelaran musik terpaksa ditunda atau dibatalkan. Baik gelaran musik berskala besar maupun kecil, yang mengundang artis internasional maupun nasional.

Festival musik besar seperti Hammersonic, LaLaLa Festival, Head in the Clouds adalah beberapa yang harus ditunda pagelarannya.

Kini gelaran musik terpaksa berpindah ke set yang lebih sederhana. Para pelaku musik beberapa minggu terakhir menggunakan ruang terbatas untuk mengadakan konser di rumah.

Berbagai lini masa pun dipenuhi tagar konser musik #dirumahaja selama tiga minggu terakhir. Konser musik di rumah ini mengusung musisi untuk tampil lewat kanal-kanal streaming seperti Youtube dan Instagram. Beragam konsep diusung oleh musisi tanah air untuk mengisi waktu dan memberi hiburan bagi masyarakat juga para penggemar musik di tengah masa sulit pandemi Covid-19 yang melanda kita semua.

Kita tentu ingat pada minggu-minggu awal ketika kasus pertama pasien terinfeksi Covid-19 terjadi di Indonesia. Kita seakan penuh sesak dengan suguhan berita-berita pandemi ini baik di televisi, sosial media, dan grup chatting.

Informasi-informasi yang kita dapatkan itu malah membuat diri kita semakin stress bahkan memunculkan kepanikan. Karena ada yang bersifat valid, namun banyak juga yang simpang siur kebenarannya.

Beruntungnya saat ini lini masa harian kita sudah bergeser ke arah konten-konten hiburan. Konten yang paling banyak menyita perhatian masyarakat tentu saja konser musik yang diadakan secara daring.

Para musisi saling bergantian merespon dengan bernyanyi, bermain musik dan mengadakan konser dengan latar rumahnya masing-masing. Kita bisa melihat penyanyi Andien ketika ber-jamming jarak jauh dengan Indra Aziz lewat kanal media Instagram. Mereka berduet dengan membawakan lagu ‘Astaga’ milik Ruth Sahanaya.

Di tempat lain, Eva Celia, putri dari Sophia Latjuba, mengadakan konser sederhana untuk penggalangan dana para pekerja kreatif harian dan dana untuk APD. Ada juga eks Club 80s, Vincent Rompies, dengan latar studio pribadinya yang rutin mengunggah video kolaborasi musiknya dengan musisi-musisi lain seperti Eros Sheila on 7, Sir Dandy, Andi Rif dan lainnya.

Kemudian yang paling menyita perhatian adalah musisi senior, Indra Lesmana ketika membuat jamming session” dengan lagu ‘Isn’t She Lovely’ milik Stevie Wonder yang mengundang keterlibatan banyak orang. Melihat penampilan-penampilan itu, para warganet pun bersorak walau hanya dalam bentuk tulisan di kolom komentar, ikut bernyanyi di rumahnya masing-masing, dan tentunya terhibur melihatnya.

Konten-konten konser musik di rumah ini semakin banyak digelar tidak hanya diinisiasi oleh musisi namun juga dimanfaatkan oleh media-media anak muda seperti Asumsi.co, Prambors Radio, Billboard Indonesia, M Bloc Space. Media Asumsi menggandeng Pamungkas untuk tujuan penggalangan donasi melawan Covid-19.

Bertajuk #JauhanSejanak, tepat jam tujuh malam warganet bisa menonton konser digital Pamungkas walau hanya di rumah. Penonton bersorak antusias ‘Mas Pam, Mas Pam lihat aku nggak?’ di kolom komentar Youtube ketika lagu pembuka berjudul ‘Slow Down’ dinyanyikan. Walau tanpa penonton, kita bisa melihat Pamungkas tetap menunjukan performa enerjik selama kurang lebih satu jam yang disiarkan secara streaming.

Sumber Ilustrasi : Liputan6

Ada juga M Bloc Space yang masih melangsungkan acara dengan tajuk #KreatifdiSaatSulit. Program ini menghadirkan live performance musik juga talkshow yang menghadirkan pekerja kreatif.

Kemudian, Prambors Radio juga yang masih mengadakan konser musik daring bertajuk Prambors Stage yang dilangsungkan lewat fitur Live Instagram dari tanggal 30 Maret sampai 10 April 2020.

Ada juga, Billboard Indonesia mengusung Konser Nyanyi di Rumah dengan melibatkan puluhan artis. Bekerjasama dengan Loket.com dan Gopay, acara daring ini berlangsung dari tanggal 29 Maret sampai 7 April 2020.

Konser-konser musik ini ini tentu disambut positif oleh warganet atau para penggemar musik yang bisa menyaksikan penampilan idolanya lewat kanal-kanal digital.

Warganet dapat menyaksikan beragam pilihan konser musisi dari yang sifatnya berbayar di kanal tertentu ataupun gratis di fitur seperti Live Instagram ataupun Youtube. Bagi konser musik daring yang berbayar, warganet hanya perlu membeli tiket terlebih dahulu untuk mendapatkan akses link pertunjukan daring dari penyelenggara acara. Selain menonton, warganet diajak untuk terlibat dalam donasi khusus dan juga bisa berinteraksi secara langsung di kolom komentar dengan para musisi.

Di tengah kondisi yang belum menentu ini, kita menjadi saksi bagaimana para musisi beradaptasi secara kreatif dengan memanfaatkan pendekatan teknologi lewat kanal-kanal digital yang tersedia. Tujuannya tentu agar ekosistem musiknya tetap hidup dan berjalan. Kita patut bersyukur juga bahwa kreativitas itu tetap muncul di tengah ruang gerak yang terbatas ini.

Musisi tetap bisa berkarya. Konser daring ini juga mengobati rasa rindu dan memberi pilihan hiburan bagi masyarakat juga penggemar yang merasa jenuh setelah berminggu-minggu berada di rumah.

Penulis Kontributor:
Albertus Gilang

Editor:
Muhammad Faisal

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button